Ketika kita ditimpa musibah, bencana, atau keadaan yang sulit, banyak dari kita yang meratapi nasib dan menyalahkan Tuhan.
Kenapa harus saya yang mengalami ini?
Kenapa bukan orang lain saja?
Apa salah saya hingga Tuhan membiarkan saya mengalami musibah ini?
Bagaimana bisa melanjutkan hidup dalam keadaan seperti ini?
Mengapa hidup orang lain tampak begitu mulus dan mudah? Tuhan tidak adil!
Kenapa bukan orang lain saja?
Apa salah saya hingga Tuhan membiarkan saya mengalami musibah ini?
Bagaimana bisa melanjutkan hidup dalam keadaan seperti ini?
Mengapa hidup orang lain tampak begitu mulus dan mudah? Tuhan tidak adil!
Depresi, kecewa, dan putus asa menghantui diri kita. Namun, jika mau berpikir kembali, bijaksanakah kita kalau selalu menyalahkan keadaan? Apakah masalah akan selesai jika hanya menyalahkan keadaan, apalagi menyalahkan Tuhan?
Tidak ada suatu apapun yang kebetulan di dunia ini. Segalanya telah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Sekecil apapun kejadian itu, tentu merupakan kehendak-Nya. Tuhan selalu punya alasan mengapa Dia memberikan keadaan demikian kepada kita. Cermati, sesungguhnya Tuhan ingin anda mempelajari hikmah dari kejadian tersebut.
Tuhan tidak akan memberi cobaan yang tidak bisa dilewati oleh hamba-Nya. Karena itu, percayalah. Mengapa Tuhan memilih anda untuk menjalani keadaan sulit yang anda rasakan, adalah karena Tuhan tahu bahwa anda mampu melewatinya. Jika orang lain yang mengalami apa yang Anda alami, belum tentu mereka bisa sekuat anda saat ini.
Hidup ini ujian. Ujian ini bisa berupa sesuatu yang disenangi, bisa juga berbentuk sesuatu yang tidak disenangi. Siapa yang mengira bahwa kekayaan dan kesehatan adalah tanda cinta Tuhan maka dia telah keliru. Siapa yang menduga bahwa suatu hal yang terasa negatif adalah tanda benci Tuhan, itupun dia telah keliru. Allah mengecam kepada orang-orang yang apabila diberi nikmat oleh Tuhan, lantas berkata, “Saya disenangi Tuhan,” dan kalau Tuhan menguji dia sehingga mempersempit hidupnya, dia lantas berkata, “Tuhan membenci saya, Tuhan menghina saya.”
Jangan duga, saudara-saudara kita yang meninggal dan ditimpa musibah itu dibenci Tuhan. Jangan duga yang menderita itu dimurkai Tuhan. Jangan duga yang berfoya-berfoya disenangi Tuhan. Tidak! Di sini Allah menggunakan kata bala yang artinya menguji, karena itu jangan cepat-cepat berkata bahwa bencana itu murka Tuhan.
Setiap kesukaran yang kita alami adalah semata-mata kesempatan untuk mengasah kita menjadi pribadi yang lebih kuat. Seorang sarjana bekerja sebagai pegawai kantoran dengan gaji tiga juta per bulan. Di lain pihak, seorang berijazah SMP mampu menghidupi keluarga lewat usaha tambak ikan dengan penghasilan berkali lipat. Ya, kesulitan memperoleh pekerjaan sering kali membuat kita berpikir lebih keras, bagaimana cara memperoleh uang. Jika setiap masalah kita hadapi dengan pikiran positif, tentu hasil yang positif juga akan kita dapatkan.
Yang harus di sadari
1. Setiap manusia akan diuji sesuai kadar kemampuannya, meski waktu ujian itu datang pertama kali kita merasa tidak sanggup menerimanya, tapi percayalah Allah SWT. tidak mungkin menimpakan ujian diluar batas hamba-Nya.
2. Menerima fakta adalah modal awal untuk selanjutnnya menentukan arah penyelesaian, tanpa penerimaan, akan sulit menentukan solusinya. Ibarat orang sakit, ia akan mencari obat atau pergi menemui dokter, ketika dia merasa dan mengakui kalau ia sakit.
3. Konsisten dengan langkah yang sudah kita mulai, kebanyakan dari kita akan surut ke belakang manakala ditimpa musibah, seseorang yang kena tipu, tidak akan banyak membantu jika hanya meratap setiap hari di dalam kamar tidurnya. Sebaliknya jika kita tetap tegar dengan menjalani aktifitas keseharian, pintu pertolongan terbuka lebar.
4. Kembali ke jalan-Nya, bisa jadi musibah adalah cara Allah SWT. mengingatkan kita, kalau demikian, musibah akan segera berakhir, ketika kita menyadari kealpaan kita, dengan muhasabah dan taubat sebagai solusinya.
5. Do’a, satu hal ini tidak bisa kita acuhkan manfaatnya, bukan saja sebagai kekuatan dan dukungan spritual, tapi juga wujud penyerahan diri, pengakuan seorang hamba, bahwa dibalik setiap usaha, ada satu kekuatan yang Maha Menentukan, dialah Alloh Azza wa Jalla.
Apakah ini wajar?
Sebagai manusia, tentu ini wajar. Dan saat-saat seperti inilah sebenarnya kita benar-benar diuji, seberapa pantas kita menyandang predikat “dewasa”. Tidak banyak orang yang mampu menyikapi masalah ini dengan arif dan bijaksana, tak jarang malah mencari “kambing hitam”,dengan menyalahkan sebab, situasi atau malah menyalahkan diri sendiri.
Cobaan dan ujian adalah bagian dari hidup. Dan kita harus berbesar hati untuk menghadapinya. Justru kekuatan manusia dalam menghadapi hidup adalah apabila berhasil menghadapi tantangan, sebesar apapun tantangan itu bahwa hidup harus kita hadapi.
Hidup harus berjalan ke depan, maju wajib sedangkan mundur tidak mungkin. Yang di belakang adalah masa lalu. Yang akan datang harus kita hadapi. Mudah-mudahan apa yang akan kita hadapi, dengan cobaan ini, akan semakin mantap menemukan solusi terbaik menjawab berbagai cobaaan tantangan. Harus kita sadari bahwa ujian adalah pupuk organik yang memberikan makanan bergizi bagi perjalanan kita.
Hidup adalah untuk menyelesaikan masalah. Meski tampak bahagia di luar, setiap orang pasti memiliki masalah sendiri. Coba anda tengok orang-orang yang tampak bahagia. Pasti akan anda temukan satu sisi yang membuat orang itu merasa hidupnya tidak sempurna. Begitu pun dengan diri anda sendiri. Jika saat ini Anda merasa punya masalah, selesaikanlah dengan tawakal tanpa pernah mengeluh. Itulah ujian yang Tuhan berikan sesuai dengan porsi kemampuan anda..
0 komentar:
Posting Komentar