Senin, 06 Februari 2012

Solusi

Banyak hal yang bisa disimpulkan semenjak kita menyadari bahwa begitu pentingnya memikirkan keadaan bangsa ini yang semakin memprihatinkan. Semakin banyak pengetahuan akan itu, semakin banyak pula kebingungan yang membeku dalam pikiran dan perasaan dan harus mencairkan kebekuan tersebut.

Dengan kebingungan itu, kita telah menjadi manusia yang sok tahu tentang kehidupan negeri ini. Tapi itukan lebih baik daripada sama sekali tidak mau tahu. Tentunya kita sepakat dan terimakasih atas kesepakatannya.

Kini Bangsa ini telah menghapus nilai - nilai kemanusian yang seharusnya untuk diindahkan bukan untuk dipermainkan. Mereka berbicara keadilan tapi  mereka sendiri yang menghancurkan. Mereka berbicara kebenaran tetapi mereka sendiri jauh dari nilai kebenaran. Sungguh terhinalah mereka. Ya..itulah sekumpulan manusia yang lupa akan tanggungjawabnya terhadap keutuhan negeri ini.

Sehingga mereka hanya bisa memperhitungkan moral orang lain saja. Negeri yang penuh dengan orang-orang yang begitu senang membicarakan kesalahan orang lain tanpa sebuah kenyataaan. Mereka hanya bisa menyalahkan tapi solusi mereka tidak punya, kalaupun ada itu hanya sebagai slogan untuk meyakinkan bahwa mereka adakah benar. 

Yang mereka punya hanya Ilusi. Ilusi-ilusi yang membawa pikiran mereka menuju   angan-angan kebodohan. Bagaimana mereka bisa memberikan solusi jika pada kenyataannya mereka bukanlah bagian dari solusi. Maaf atas itu Negeri ini kaya akan kebohongan, kemunafikan, dan ketidakwajaran. Itu tidak lain dikarenakan keserakahan. Ya…keserakahan yang telah merenggut moral bangsa ini.

Belum lagi pengaruh budaya barat yang telah merangsang pertumbuhan moral bangsa untuk meracuni negeri tercinta ini. Budaya mereka telah banyak menelan nilai budaya bangsa ini. Kenapa mesti bangsa kami yang di hancurkan????. Mereka begitu kejam sehingga secara tidak langsung penjajahan  terlahir kembali di negeri ini.

Mereka begitu pintar untuk menciptakan strategi tangguh yang notabanenya adalah
"Hancurkan". Apalagi dengan orasi-orosi yang membuat telinga ini tidak ingin mendengarnya.

Begitu hebatnya kalimat yang terucapkan, tapi kenyataanya adalah sebuah kalimat bukan fungsional. Ya…kenyataanya memang demikian. Mereka tidak menyadari bahwa mereka terjebak dalam sebuah kebodohan. Kebodohan yang tidak pernah memberikan inspirasi kehidupan. Orasi mereka hanya bisa membangunkan burung yang tertidur disela-sela pohon kehancuran. Orasi mereka tidak punya nilai juang. Itulah orasi bangsa ku.

Apakan ini yang dikatakan sebuah kebenaran yang bersifat universal? Kita tahu ini semua karena sudah sepantasnya kita harus tahu. Kita bisa melihatnya, kita juga bisa mendengarnya. Ini sebuah Antusias bukan Hinaan.
Tapi yang lebih pasti kita akan mencari sebuah kenyataan yang bisa membuat kita mati dalam ketenangan. kita ingin melihat bangsa ini bangkit dari keterpurukan ini semua. Sudah saatnya kita meniggalkan kebodohan. Kebodohan yang melahirkan kemiskinan.

Ada dua hal yang menyebabkan semuanya itu terjadi.
Pertama, bangsa kita dilanda dengan apa yang dinamakan ”krisis Ilmu PengetahuanKenapa demikian?? tentunya anda punya jawaban atas pertanyaan tersebut.
Kedua, ini adalah yang paling menyebalkan ”krisis Keimanan”. Kenapa demikian??masih anda yang menyimpan jawabannya.
        Sekarang, kebingungan kita semakin bertambah. Bagaimana dengan solusi dari permasalahan-permasalahan itu semua. Apakah kita harus berdiam diri atau menunggu mukjizat dari Yang Kuasa sampai akhir hayat ini?? tentu tidak !! tapi tenang, setiap dikebingungan kita insya allah ada sedikit tersimpan solusi. Kita akan coba memberikan sedikit angin segar itu buat saudara semua. Ada beberapa Tahap yang perlu kita perhatikan dalam memahami permasalahan itu sehinggga nantinya diharapkan melahirkan  sebuah "Solusi" dan anda dapat membacanya dalam bab berikut dalam buku ini.
Tahap – tahap yang harus diperhatikan
1.        Kaji diri sendiri
- Renungkan siapa diri kita ??
- Sudah bergunakah kita untuk negeri ini ??
- Apa yang harus kita lakukan untuk negeri ini ??
- Apa yang kita butuhkan untuk membangun negeri ini ??
- Apa tujuan kita terlahirkan dinegeri ini ??
Masing- masing kita memiliki jawaban yang berbeda terhadap pertanyaan tersebut. Tapi, yang menjadi permasalahannya, apakah kita pernah membuat pertanyaan seperti itu terhadap diri kita??.  Hanya diri kita sendiri  dan Tuhan YME yang mengetahui baik buruknya kita, gali terus kelemahan-kelemahan yang ada dalam diri kita, jangan pernah berhenti. Setelah mengetahuinya, tutupi kelemahan-kelamahan tersebut dengan banyak menciptakan kelebihan-kelebihan  yang ada dalam diri kita untuk negeri ini . Saya tidak percaya jika manusia tidak punya kelebihan.tentunya anda juga damikian.
2.      Bangun sebuah komitmen
” Komitmen adalah kombinasi antara pikiran dan perasaan untuk menciptakan perbuatan. Komitmen yang baik akan melahirkan perbuatan yag baik pula ” komitmen kita terhadap waktu yang kita miliki, komitmen kita terhadap tenaga yang kita punya, komitmen kita terhadap keuangan kita  dan masih banyak lainnya, itu  semua perlu kita jadikan sebagai tolak ukur terbangun tidaknya sebuah komitmen yang baik.
3.      Usaha 
Belajar  dan bekerja keras adalah bagian dari usaha kita dalam membangun negeri ini. 
Berusaha tanpa mengenal putus asa adalah hal yang harus kita lakukan. Setiap usaha yang kita lakukan pasti ada hambatannya masing-masing. .
4.      Tawakal
Tawakal adalah sikap menerima dengan ikhlas apa yang telah Allah SWT putuskan karena hanya Allah SWT yang punya jawaban atas semua yang kita perbuat. Kita harus bisa menerima dengan ikhas akhir perjuangan kita sekalipun itu menyakitkan kehidupan negeri ini.

5.      Bersyukur
Bersyukur adalah sikap yang disukai oleh Allah SWT. Orang yang selalu bersyukur adalah orang yang tidak pernah merasa kekurangan dengan apa yang ia miliki. Hal inilah yang membuat Allah SWT suka. Bersyukurlah dengan apa yang dimiliki negeri ini. Jangun takut, negeri ini punya banyak hal yang dapat dibanggakan. Negeri punya banyak hal yang dapat membuat orang mengatakan wah...!! negeri ini indah. Inilah yang harus kita syukuri. Namun, kita tidak bisa hanya bersyukur dengan kata –kata saja. Rasa syukur kita dapat kita tuangkan dalam sebuah perbuatan yaitu menjauhi segala laranganNya dan melaksanakan segala perintahNya.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More